Sepertinya
para ilmuwan tahu bahwa mereka tidak akan menemukan guru yang lebih
baik daripada alam, dan oleh sebab itu mereka telah menciptakan sebuah
bidang penelitian yang berfokus pada hal-hal yang meniru pada alam yang
disebut biomimetika. Berikut 5 material yang digunakan manusia dengan
inspirasinya mengambil dari alam:
1. Plastik Meniru Pohon
Dengan
melihat karbon dioksida sebagai sumber daya seperti yang tanaman
lakukan, Waltham, Massachusetts terinspirasi untuk menggabungkan CO2
dari produksi etanol dan bahan petrokimia dengan katalis untuk membuat
polimer, atau plastik.
Ini
bisa berarti daripada menggunakan minyak dan minyak bumi untuk membuat
plastik, kita bisa menggunakan CO2 yang dipancarkan dalam proses
pengeboran.
2. Perekat basah Meniru Remis
Tidak
ada perekat buatan manusia saat ini yang dapat menempel pada permukaan
basah dan untuk mengatasi hal itu, ilmuwan telah berpaling ke organisme
laut, termasuk kerang, untuk mencari solusinya.
Remis
menghasilkan tandan benang kasar yang disebut byssus yang kuat dan
dapat menempel pada permukaan termasuk lilin, kaca, tulang, dan logam.
Para ilmuwan ingin menciptakan protein khusus yang meniru byssus dari
remis.
3. Lensa Permukaan Meniru Tanaman Venus
Tanaman
penangkap lalat Venus atau Dionaea muscipula, adalah tanaman karnivora
yang hidup di lahan basah subtropis di Pantai Timur Amerika Serikat.
Menangkap mangsa-terutama serangga dan arakhnida-dengan struktur
perangkap yang dibentuk oleh bagian terminal dari masing-masing daun
tanaman dan dipicu oleh rambut-rambut kecil pada permukaannya.
Terinspirasi
tanaman yang yang memiliki kemampuan untuk mengubah dari cembung ke
cekung untuk menjebak mangsa, sebuah permukaan polimer baru
dikembangkan. Permukaan polimer yang dimaksud tercakup dalam lensa kecil
yang dapat dipicu untuk mengubah dari cembung ke cekung dan memiliki
potensi untuk menjadi “fleksibel.”
4. Permukaan Antibakteri Meniru Kulit Hiu
Keberadaan
kulit Hiu yang dianggap bebas dari bakteri, menjadi bahan penelitian
dari University of Florida. Hasil penelitian tersebut direalisasikan
oleh Sharklet Technologies untuk mengembangkan sebuah film unik bermotif
yang tahan terhadap pertumbuhan organisme.
Hal ini dilakukan tanpa bahan kimia melainkan meniru bentuk dan pola yang dibentuk oleh dentikel hiu.
5. Semen Meniru Terumbu Karang
Terinspirasi
untuk meniru magnesium karang dan ultrastructures kalsium, Calera
Corporation mengembangkan “semen hijau,” ternyata semen karbon dioksida
dari pembangkit gas atau batubara dan air laut.
Ini
berarti teknologi semen baru mengurangi produksi CO2 sebagai limbahnya.
Hal ini penting karena semen secara tradisional salah satu penyumbang
emisi CO2 di gedung-gedung.
No comments:
Post a Comment